Semangat ingin mencoba |
Beberapa tahun yang lalu, saya pertama kali mendengar kata biopori dari orangtua siswa. Ia adalah figur yang sangat peduli dengan lingkungan. Kami sempat mendiskusikan panjang lebar mengenai biopori ini. Belum terbayang untuk membuat. Apalagi mengajak siswa ikut serta dalam pelaksanaannya.
Ketika walikota yang baru diangkat di kota Bandung menyerukan untuk membuat sejuta biopori, ada semangat muncul kembali. Semangat kebersamaan, semangat ingin turut serta menjaga lingkungan. Semangat ingin melibatkan siswa dalam melaksanakannya. Namun pelaksanaannya tidak semudah yang diinginkan. Tetap ada prosedur yang harus dijalani dulu sebelum "action".
Mungkin Tuhan tidak pernah diam jika hambanya ingin turut menjaga bumi. Tiba-tiba sekolah memutuskan mengikuti program Sekolah Adiwiyata. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian serta pemeliharaan alam tiba-tiba boleh bahkan harus dilaksanakan. Termasuk salah satunya membuat biopori di lingkungan sekolah.
Pertama-tama, kami menyepakati di area mana saja biopori akan dibuat. Kemudian para guru mencoba membuat terlebih dahulu. Kemudian kami mengajak para siswa untuk membuatnya. setiap kelas memiliki lubang biopori. Siswa mengetahui lubang biopori yang mana saja milik kelas mereka.
Perempuan bisa kok bikin biopori |
Ibu Guru membimbing dengan senang hati |
Pak Guru mengajari dengan sabar |
Diluar dugaan, ternyata para siswa sangat antusias. Mereka menunggu giliran dengan sabar. Kemudian, yang telah selesai pun mau membantu adik kelasnya yang tenaganya masih terbatas. Seru rasanya ketika anak-anak terlibat langsung. Semoga hal ini menjadi kenangan yang dapat mereka ingat terus. Semoga mereka bisa tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang dapat menghargai dan menjaga lingkungan sekitar. Menjadi khalifah yang amanah. Aamiin